Rabu, 09 Januari 2013

sedian Aerosol ( Liquid )



Aerosol

A.  Pengertian
Aerosol adalah bentuk sediaan yang mengandung satu atau lebih zat aktif dalam wadah kemas tekan, berisi propelan yang dapat memancarkan isinya, berupa kabut hingga habis, dapat di gunakan untuk obat dalam atau obat luar dengan menggunakan propelan yang cocok.
Aerosol di dunia farmasi adalah bentuk sediaan yang diberi tekanan, mengandung satu atau lebih bahan aktif yang bila diaktifkan memancarkan butiran-butiran cairan atau bahan-bahan padat dalam media gas.
Menurut FI IV, aerosol farmasetik adalah sediaan yang dikemas di bawah tekanan, mengandung zat aktif terapetik yang dilepas pada saat sistem katup yang sesuai ditekan.
Aerosol didefinisikan sebagai sistem koloid yang mengandung partikel-pertikel padat atau cairan yang sangat halus yang terbagi-bagi didalam dan dikelilingi oleh gas.
Ukuran partikel bahan aktif berkisar antara 10 sampai 50 mm, untuk meminimalisir penghantaran dan penyimpanannya dalam cairan pernafasan.
Bentuk sediaan ini pada umumnya sering ditemukan untuk pengobatan saluran pernafasan misalnya untuk penanganan simpatomatis pada penyakit asma, aerosol topical untuk pengobatan acne (jerawat), dan kosmetik seperti styling foam untuk penataan rambut.



B.  Keuntungan Pemakaian Aerosol
1.   Pilihan alternative bila terjadi penghambatan farmakokinetik pada pemberian oral atau parenteral.
2.   Efektif untuk penanganan gangguan sistem pernafasan
3.   Mudah digunakan dan sedikit kontak dengan tangan
4.   Bahaya kontaminasi tidak ada karena wadah kedap udara
5.   Iritasi yang disebabkan oleh pemakaian topical berkurang
6.   Takaran yang dikehendaki dapat diatur
7.   Bentuk semprotan dapat diatur

C.  Penggunaan Aerosol
Aerosol dapat digunakan pada bagian sebagai berikut:
1.   Topikal pada kulit
Meliputi preparat yang digunakan sebagai antiseptic, anti mikotik, anti pruriginosis, anti alergi, luka bakar dan iritasi lokal.
2.     Lokal hidung (Aerosol Intranasal)
3 tipe bentuk sediaan untuk saluran pernafasan, yaitu: Metered Dose Inhaler (MDI), dry-powder inhaler dan nebulizer.
3.   Lokal mulut (Aerosol Lingual)
4.   Lokal Paru-paru ( Aerosol Inhalasi)
Aerosol inhalasi memiliki kerja lokal pada selaput mukosa saluran pernafasan. Ukuran partikel inhalasi lebih kecil dari 10 µm.




D.  Jenis/ Sistem Aerosol
1.   Sistem dua fase
Sistem aerosol yang paling sederhana, terdiri dari fase cair yang mengandung propelan cair dan cairan pekat produk, serta fase gas. Sistem ini digunakan untuk formulasi aerosol penggunaan inhalasi atau penggunaan intranasal. Aerosol sistem dua fase ini beroperasi pada tekanan 30-40 p.s.i.g(pounds per square in gauge) pada suhu 21° C Yang termasuk sistem ini adalah:
a.   Aerosol pelapis permukaan (Surface coating spray)
Merupakan produk konsentrat yang terdiri dari 20% hingga 75% bahan aktif dan 25% hingga 80% propelan. Contoh : cat, hair spray.
b.   Aerosol ruang (Space sprays)
Terdiri dari 2% hingga 20% bahan aktif dan 80% hingga 98% propelan. Contoh : Insektisida, deodorant

2.   sistem tiga fase
sistem yang terdiri dari lapisan air-cairan propelan yang tidak bercampur, lapisan pekat produk yang sangat berair, serta gas.
a.   sistem dua lapisan
Pada sistem ini propelan cair. Propelan gas dan larutan bahan aktif akan membentuk tiga fase. Propelan cair dan air tidak bercampur, propelan cair akan terpisah sebagai lapisan yang tak bercampur.


b.   sistem foam /busa
Terdiri dari sistem tiga fase dimana propelan cair tidak lebih dari 10% bobotnya, yang diemulsifikasikan dengan propelan. Jika katup di tekan, emulsi akan dikeluarkan melalui nozel dan dengan adanya udara hangat dan tekanan atmosfer, propelan yang terperangkap berubah menjadi bentuk gas yang menguap dan mengubah emulsi menjadi foam/busa.
Aerosol sistem tiga fase ini beroperasi pada tekanan 15 p.s.i.g (pounds per square in guage) pada suhu 21° C 

E.  Kelengkapan / komponen Aerosol
Komponen dasar aerosol terdiri dari wadah, propelan (pendorong), Konsentrat (zat aktif), Katup, Penyemprot.

1.   Wadah
Wadah aerosol dapat digunakan bahan-bahan berikut ini :
        Kaleng timah berlapis baja
Merupakan wadah yang cukup murah, cukup melindungi isi kemasan,
digunakan sebagai wadah aerosol produksi skala besar. Umumnya cat rambut dikemas dengan menggunakan wadah ini.
        Aluminium
Kemasan dengan kekuatan tambahan, ukuran bervariasi antara 10 mLhingga 45 floz.

        Kaca
Untuk bahan-bahan obat dan farmasi, tidak adanya inkompabilitas, dan juga untuk nilai estetik.
        Plastik
Wadah dapat berupa plastic jernih atau berwarna dengan penambahan pewarna, bahan ini meminimalkan terjadinya kerusakan (pecah), absorbsi shock selama pengkerutan, dan melindungi bahan-bahan obat dari sinar UV.

2.   Propelan ( Pendorong)
Propelan adalah bagian bahan dari aerosol yang berfungsi mendorong sediaan keluar dari wadah lewat saluran, katup sampai habis. Selain itu juga dapat berfungsi sebagai solvent atau cosolvent.
Bahan-bahan yang digunakan sebagai propelan dapat diklasifikasikan
sebagai berikut :
a. Gas yang dicairkan :
        Hidrokarbon klorinasi fluorinasi (halocarbon)
        Hidrofluorokarbon
        Hidroklorokarbon
        Hidrokarbon
        Ester Hidrokarbon

b. Gas yang dikompres/ dimampatkan.
        Nitrosa

3.   Konsentrat ( Zat Aktif)
Konsentrat zat aktif menggunakan pelarut pembantu untuk memperbaiki kelarutan zat aktif/zat berkhasiat atau formulasi dalam propelan, misalnya etanol, propilenglikol, PEG.

4.   Katup / Valve
Merupakan bagian yang mendasar dari kemasan aerosol atau kemasan bertekanan dimana mekanisme katup / valve ini dalam mengeluarkan isi kemasan adalah dengan memancarkannya keluar.

5.   Penyemprot/ Aktuator
Biasanya terdiri dari bagian sebagai berikut:
a.        Aktuator mempercepat keluarnya isi dari wadah bertekanan. Aktuator adalah konsep yang ditekankan oleh pemakai untuk mengaktifkan katup terpasang untuk pemancaran produk. Aktuator memungkinkan pembukaan dan penutupan katup dengan mudah. Ini terjadi lewat lubang pada aktuator dimana produk dilepaskan. Modal ruang dalam dan ukuran lubang pemancar di aktuator berperan pada bentuk fisik produk yang dilepas (kabut, semprotan halus, aliran zat padat, atau busa). Campuran jenis dan jumlah propelan yang digunakan,
model aktuator dan ukuran mengontrol besarnya partikel produk yang dipancarkan. Lebih besar lubang (dan lebih sedikit propelan) yang digunakan untuk memancarkan produk dalam bentuk busa atau aliran padat dibandingkan untuk memancarkan produk dalam bentuk semprotan atau kabut.

b. Tangkai: Tangkai membantu aktuator dan pengeluaran produk dalam bentuk yang tepat ke ruangan aktuator.
c. Pengikat: Pengikat ditempatkan dengan tepat (pas) terhadap tangkai, untuk mencegah kebocoran formula bila katup pada posisi tertutup.
d. Pegas; Pegas memegang pengikat pada tempatnya dan juga merupakan mekanisme yang menarik kembali aktuator ketika tekanan dilepaskan, kemudian mengembalikan katup ke posisi semula.
e. Lengkungan bantalan; Lengkungan bantalan terikat pada tabung aerosol atau wadah, berperan dalam pemegangan katup ditempatkannya. Karena bagian bawah lengkung bantalan ini terkena formula, maka ia harus mendapat perhitungan atau pertimbangan yang sama dengan bagian dalam wadah, agar kriteria ketercampuran dipenuhi. Bila diperlukan, harus dilapisi dengan bahan yagn inert (seperti resin epoksi atau vinil) untuk mencegah interaksi yang tidak dikehendaki.

f. Badan; Badan terletak langsung di bawah lengkung bantalan berperan dalam menghubungkan pipa tercelup dengan tangkai dan aktuator. Bersama dengan tangkai, lubangnya membantu menentukan kecepatan penglepasan bentuk produk yang dikeluarkan.
g. Pipa tercelup; Pipa tercelup, memanjang dari badan menurun masuk ke dalam produk, berperan untuk membawa formula dari wadah ke katup. Kekentalan produk dan kecepatan penglepasan yang dituju ditentukan oleh besarnya pelebaran dimensi (ukuran) dalam pipa tercelup dan badan untuk produk tertentu.
Aktuator, tangkai, badan, dan pipa tercelup umumnya dibuat dari plastik, lengkung bantalan dan pegas dari logam, pengikat dari karet atau plastik yang sebelumnya telah diteliti ketahannya terhadap formula.
Katup pengukur digunakan bila formula adalah obat yang kuat, seperti pada terapi inhalasi. Di sini dipakai sistem katup pengukur, jumlah bahan yang dilepaskan diatur oleh ruang katup pembantu berdasarkan pada kapasitasnya atau ukurannya. Tekanan tunggal pada aktuator menyebabkan pengosongan ruangan ini dan penglepasan ini. Keutuhan ruang dikontrol oleh mekanisme dua katup. Bila katup aktuator pada posisi tertutup, penutup antara ruang dan udara luar diaktifkan. Akan tetapi, pada posisi ini ruangan dimungkinkan untuk diisi dengan isi dari wadah karena penutup antara ruang dengan wadah terbuka.
Penekanan aktuator menyebabkan pembalikan secara serentak kedudukan penutup, ruang menjadi terbuka ke arah udara luar, melepaskan isinya dan pada waktu yang sama ruang tertutup terhadap isi wadah. Pada penglepasan aktuator, sistem dikembalikan untuk mendapatkan dosis berikutnya. USP memuat pemeriksaan penentuan jumlah yang dilepas katup pengukur secara kuantitatif.
Produk aerosol hampir seluruhnya mempunyai tutup pengaman atau penutup yang pas tepat di atas katup dan lengkung bantalan. Pemberian tutup ini untuk menjaga katup dari pengotoran debu dan kotoran. Tutup umumnya dibuat dari plastik atau logam dan juga memberi fungsi dekoratif.
6.                Pembuatan Aerosol
Pembuatan Aerosol dilakukan dengan proses pendinginan (cara dingin) dan pengisian tekanan.
        Proses pengisian dengan pendinginan :
Konsentrat (umumnya didinginkan sampai suhu dibawah 0° C) dan propelan dingin yang telah diukur, dimasukan kedalam wadah terbuka (biasanya wadah telah didinginkan). Katup penyemprot kemudian di pasang pada wadah hingga membentuk tutup kedap tekanan.





        Proses pengisian dengan tekanan
Udara dihilangkan dari wadah dengan penghampaan atau pemberian sedikit propelan. Diisikan konsentrat dalam wadah katup ditutup kedap propelan ditekan melalui lubang katup propelan melalui tutup, katup ditutup.

F.   Formulasi Aerosol
Formulasi aerosol terdiri dari dua komponen yang esensial, yaitu :
1.   Cairan pekat produk
Zat aktif yang dicampur dengan bahan pembantu yang dibutuhkan (antioksidan, emulgator, suspending agent, pelarut) untuk ketsabilan dan efektifitas produk.
2.           Pendorong (Propelan)
Gas cair atau campuran gas cair yang diberi tekanan. Bisa juga berfungsi sebagai pelarut atau pembawa cairan pekat produk.

G.  Cara kerja aerosol
Aerosol bekerja dengan dasar sebagai berikut :
1.   jika suatu gas yang dicairkan berada dalam wadah yang tertutup, maka sebagian dari gas tersebut akan menjadi uap dan sebagian lagi akan tetap cair. Dalam keadaan keseimbangan, fase uap naik, fase cair turun,.
2.   komponen zat aktif dari obat dilarutkan / didispersikan dalam fase cair dari gas tersebut.
3.   fase uap gas memberikan tekanan pada dinding dan permukaan fase cair.
4.   jika pada fase cair dimasukkan tabung yang pangkalnya melekat pada katup dan hanya ujungnya yang masuk ke fase cair, maka karena tekanan uap tersebut, fase cair akan naik melalui tabung ke lubang katup.
5.   jika tombol pembuka (akuator) ditekan, katup terbuka, fase cair didorong keluar selama akuator ditekan.
6.   fase gas yang berkurang akan terisi kembali oleh fase cair yang menguap.
7.   fase cair yang keluar bersama zat aktif, karena titik didihnya terlampaui, akan menguap diudara menyebabkan terjadinya bentuk semprotan (spray).

H.  Pemeriksaan
Pemeriksaan yang dilakukan terhadap sediaan aerosol :
1.   Derajat semprotan
Derajat semprotan adalah angka yang menunjukan jumlah bobot isi aerosol yang disemprotkan dalam satu satuan waktu tertentu, dinyatakan dalam tiap detik.



Caranya :
        Pilih tidak kurang dari 4 wadah
        Tekan akuator masing-masing wadah selama 2 sampai 3 detik
        Timbang seksama wadah masing-masing wadah, celupkan kedalam penangas air pada suhu 25° C sampai tekanan tetap
        Keluarkan wadah dari penangas air dan keringkan.
        Tekan akuator masing-masing wadah selama 5,0 detik, lalu timbang masing-masing wadah.
        Masukan kembali kedalam penangas air bersuhu tetap dan ulangi percobaan hingga 3x untuk masing-masing wadah.
        Hitung derajat semprotan rata-rata masing-masing wadah dalam gram per detik.

2.   Pengujian Kebocoran
Caranya :
          Pilih 12 wadah, catat tanggal dan waktu (pembulatan sampai  ½ jam).
        Timbang wadah satu persatu (pembulatan sampai mg), catat bobot sebagai W1.
        Biarkan wadah dalam posisi tegak selama tidak kurang dari 3 haripada suhu kamar.
        Timbang kembali wadah satu persatu, catat bobot sebagai W2.
        Hitung waktu percobaan dan catat waktu sebagai T (dalam Jam).
        Hitung derajat kebocoran (DKb) masing-masing wadah dalam tiap tahun dengan rumus :
Dkb=   (W1 – W2) x ( 365/T) x 24
                                                              x 100%
           Bobot tertera dalam etiket

        Sediaan memenuhi syarat jika DKb rata-rata tiap tahun dari 12 wadah tidak lebih dari 3,5 %  dan jika tidak satupun bocor lebih dari 5% pertahun.
        Jika 1 wadah bocor lebih dari 5% pertahun, tetapkan DKb dengan menggunakan 24 wadah lainnya.
        Sediaan memenuhi syarat jika dari 36 wadah, tidak lebih dari 2 wadah yang bocor lebih dari 5% pertahun dan tidak satupun wadah lebih dari 7% pertahun, dari bobot yang tertera pada etiket.

3.   Pengujian Tekanan
Caranya :
        Pilih tidak kurang dari 4 wadah.
        Lepaskan tutup, celupkan dalam penangas air pada suhu tetap 25° C sampai tekanan tetap.
        Keluarkan wadah dari penangas, kocok baik-baik.
        Lepaskan actuator dan keringkan.
        Ukur tekanan dengan memasang alat pegukur tekanan pada tangkai katup.
        Baca tekanan dalam wadah pada alat pengukur tekanan

I.     Penandaan Menurut FI edisi IV
Tanda peringatan :
Sesuai dengan aturan, produk aerosol harus mencantumkan label sesuai dengan anjuran pengamanan.
Perhatian- Isi bertekanan. Jangan menusuk wadah. Jangan terpapar panas atau simpan pada suhu dibawah 49ºC. Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
Jika aerosol menggunakan propelan halokarbon atau hidrokarbon, maka sesuai aturan FDA, harus dicantumkan :
Perhatian- Jangan dihirup langsung : menghirup isi dengan sengaja dapat menyebabkan kematian.
Atau,
Perhatian-Gunakan sesuai petunjuk : penggunaan atau menghirup dengan sengaja isi kemasan dapat berakibat fatal.

Signatura Pada Sediaan Aerosol
Conton signaturanya :
Misalnya pada Alupent Aerosol :
        S.nebulizer, 1-2 kali ( semprotkan ke dalam mulut sehari 1-2 kali)
        S. semprotkan jika pernafasan terganggu
        S. semprotkan jika perlu.




INHALASI (INHALATIONS)
  • Inhalasi adalah sediaan obat atau larutan atau suspensi terdiri atas satu atau lebih bahan obat yang diberikan melalui saluran napas hidung atau mulut untuk memperoleh efek lokal atau sistemik.
  • Serbuk dapat juga diberikan secara inhalasi, menggunakan alat mekanik secara manual untuk menghasilkan tekanan atau inhalasi yang dalam bagi penderita yang bersangkutan.
  • Inhalan terdiri atas satu atau kombinasi beberapa obat, yang karena bertekanan uap tinggi, dapat terbawa oleh aliran udara ke dalam saluran hidung dan memberikan efek
  • Wadah obat yang diberikan secara inhalasi disebut inhaler


AEROSOl
Pengetian
Menurut FI IV Aerosol farmasetik adalah sediaan yang dikemas dibawah tekanan,mengandung zat aktif terapeutik yang dilepas pada saat sistem katup yang sesuai ditekan.
Sediaan ini digunakan untuk pemakaian topical pada kulit dan juga pemakaian lokal pada hidung (aerosol nasal), mulut (aerosol lingual), atau paru-paru (aerosol inhalasi), ukuran partikel untuk aerosol inhalasi harus lebih kecil dari 10 µm, sering disebut juga “inhaler dosis terukur.
Istilah “aerosol”di gunakan untuk sediaan semprotan kabut tipis dari sistem bertekanan tinggi.Sering di salah artikan pada semua jenis sediaan bertekanan,sebagian di antaranya melepaskan busa atau cairan setengan padat.
Aerosol Busa adalah emulsi yang mengandung satu atau lebih zat aktif, surfaktan, cairan mengandung air atau tidakmengandung air dan propelan.
Aerosol terdiri dari sistem dua fasa yang terdiri dari partikel dan gas dimana partikel-partikel tersebut tersuspensi di dalamnya. Oleh karena itu istilah aerosol memenunjukan fase eksternalnya berupa gas dan campuran gas dan fase internalnya berupa partikael zat cair yang terbagi sangat halus dan partikel – partikelnya zat padat, ukuran partikel tersebut lebih kecil dari 50 µm.
Jika partikel internal terdiri dari partikel zat cair sistem koloid itu berupa awan atau embun. Jika partikel internal terdiri dari zat padat, sistem koloid itu berupa asap dan debu.

Keuntungan Pemakaian Aerosol
1.Mudah digunakan dan sedikit kontak dengan tangan.
2.Bahaya kontaminasi tidak ada karena wadah kedap udara.
3.Iritasi yang disebabkan oleh pemakaian topical dapat di kurangi.
4.Takaranyang di kehendaki dapat diatur.
5.Bentuk semprotan dapat diatur.



                                                                                                                       
Jenis Atau Sistem  Aerosol
Jenis atau sistem aerosol terdiri dari :
1.      Sitem dua fase (gas dan cair)
2.      Sistem tiga fase (gas, cair,dan padat atau cair

1.      Sistem dua fase(gas dan cair)
Terdiri atas larutan zat aktif dalam propelan cair dan propelan bentuk uap
Pelarut: etanol, propilenglikol, PEG unyuk menambahkan kelarutan zat aktif.
Aerosol sistem dua fase wadahnya berisi:
a)      Fase gas dan fase air;
b)      fase gas dan fase padat
 Fase cair dapat terdiri dari kompenen komponen zat aktif atau campuran zat aktif dengan dan  propelan cair atau propelan yang didalamnya.
Bekerja pada tekanan 30-40 p.s.i.g pada suhu21ºC
Contoh: insektisida, deodoran, (aerosol ruang/spacespray) dancat, hairspray (aerosol pelapisruang/surface coating spray)

 
2.      Sistem tiga fase (gas, cair, padat atau cair)
Terdiri atas suspensi atau emulsi zat aktif propelan cair, dan uap propelan.
Suspensi terdiri atas zat aktif yang dapat dispersikan dalam sistem propelan dengan zat tambahan yang sesuai. Zat tambahan bisa berupa zat pembasah atau zat pembawa padat seperti talk atau silika koloid. .
BJ propelan< BJ zat aktif  maka propelan cair berada diantara lapisan uap dan zat aktifnya
Beroperasi pada tekanan15 p.s.i.g pada suhu 21ºC.



                                                                                                           

Kelengkapan Atau Kompenen Aerosol
Kompenen aerosol terdiri dari wadah,propelen,konsentrat mengandung zat aktif,katup dan penyemprot(aktuator)
1.      Wadah
Wadah aerosol, garius dapat memberikan keamanan tekanan yang maksimum dan harus tahan karat, wadah biasanya dibuat dari kaca, plastic atau logam.
Wadah kaca harus dapat memberikan keamanan tekanan maksimum dan tahan tekanan.
Plastic dapat di gunakan untuk melapisi wadah kaca untuk meningkatkan karakteristik keamanan atau untuk melapisi wadah yang terbuat dari logam guna memperbaiki daya tahan.
Loagm yang sesuai meliputi baja yang tahan karat.
2.      Propelan
Propelen berfungsi memberikan tekanan yang di butuhkan untuk mengekuarkan bahan dari wadah dan dalam kombinasi dengan komponen lain mengubah bahan kebentuk fisik yang di inginkan. Sebagai propelan digunakan gas yang di cairkan atau gas yang di mampatkan, misalkan hidrokarbon.
Sistem propelan yang baik harus mempunyai tekanan uap yang tepat dan sesuai.
3.      Kosentrat mengandung zat aktif
Kosentrat zat aktif mengunakan pelarut pembantu untuk memperbaiki kelarutan zat aktif atau formulasi dalam propelan misalnya etanol, propilenglikol
4.      Katup
Katup berfungsi mengatur aliran zat terapetik dan propelan dari wadah karakteristik aerosol di pengaruhi oleh ukuran, jumlah dan lokasi lubang. Bahan yang di gunakan untuk pembuatan katup harus inert terhadap formula yang di gunakan. Kompenen katup umumnya plastik karet baja tahan katat.
5.      Penyemprot atau actuator
Penyemprot atau actuator adalah alat yang di letakan pada batang katup aerosol yang jika ditekan, membuka katup dan mengatur semprotan yang mengandung obat kedaerah yang di inginkan.

                                                                                                                                                    
                                                                                                                                        
Pembuatan Aerosol
Pembuatan aerosol di lakukan dengan peroses pendinginan dan pengisian dengan tekanan.
Proses pengisian dengan pendinginan:
Kosentrat (umumnya di dinginkan sampai suhu di bawah 0oC)dan propelan dingin yang telah di ukur di masukan ke dalam wadah terbuka.Katup menyemprot kemudian di pasang pada wadah hingga membentuk tutup kedap tekanan,
Selama interval [penambah propelan dan pemasangan katup terjadi penguapan propelan yang cukup untuk mengeluarkan udara dari wadah.
Proses pengisian dengan tekanan:
Hilangkan udara dalam wadah dengan cara penghampaan atau dengan menambah sedikit propelan,isikan konsentrat ke dalam wadah,tutup kedap wadah.isikan propelan melalui lubang katup dengan cara penekanan,atau propelan da biarkan mengalir di bawah tutup katup,kemudian katup di tutup (pengisian di bawah tutup).
Pengendalian proses pembuatan biasanya meliputi pemantauan formulasi yang sesuai dan bobot pengisian propelan serta uji tekanan dan uji kebocoran pada produk akhir aerosol.

Formulasi Aerosol
formulasi aerosol terdiri dari dua komponen yang esensial :
1.      Bahan obat yng terdiri dari zat aktif dan zat tambahan seperti pelarut, anti oksidant dan surfaktan
2.      Propelan, dapat tungal atau  campuran.
Zat tambahan dan propelan tersebut sebelum diformulasikan harus diketahui betul- betul secara fisik –kimianya dan efek yang ditimbulkan terhadap sediaan jadi.
Tergantung tipe aerosol yang dipakai, aetrosol farmasi dapat dibuat sebagai embun halus, pancaran basah, dan busa stabil.



                                                                                                          
Cara kerja Aerosol
Aerosol dapat bekerja degan dasar sebagai berikut :
1.      Jika suatu gas yang dicairkan berada dalam wadah yang tertutup, maka sebagian dari gas tersebut akan menjadi uap dan sebagian lagi tetap cair.
2.      Komponen zat aktif dari obat dilarutkan atau didispersikan dalam fase cair dan gas tersebut
3.      Fase uap gas member tekanan pada dinding dan permukaan fase cair
4.      Jika pada fase cair di maksukan tabung yang pangkalnya melekat pada katup dan hanya ujungnya yang masuk ke fase cair maka karena tekanan uap tersebut, fase cair akan naik melalui tabung ke lubang katup.
5.      Jika tombol pembuka ditekan, katup terbuka, fase cair didorong selama actuator ditekan.
6.      Fase gas yang berkurang akan terisi kembali oleh fase cair yng menguap.
7.      Fasecair yang keluar bersama zat aktif, karena titik didih terlampaui akan menguap di udara menyebabkan terjadinya bentuk semprotan.

Pemeriksaan
Pemeriksaan yang dilakukan terhadap sediaan aerosol
1.      Derajat semprotan
Derajat semprotan adlah angka yang menunjukan jumlah bobot isi aerosol yang disemprotkan dalam satu satuan waktu tertentu dinyatakan dalam gram tiap detik.
Caranya:
Pilih tidak kurang dari empat wadah
Tekan masing masing wadah selama 2 sampai 3detik
Timbang seksama masing masing wadah, celupkan dalam penagas air pada suhu 25oC sampai tekanans  tetap.
Keluarkan wadah dari penanggas air dan keringkan
Tekan actuator masing masing 5,0detik, lalu timbang masing masing wadah
  Masukan kembali kedalam penangas air bersuhu tetap dan ulangi percobaan 3kali untuk masing masing wadah.
Hitung derajat semprotan rata rata dalam gram perdetik.  
sekian dulu postingan kali ini nanti saya lanjut lagi gan.... 

AEROSOL FARMASETIK:
Bentuk sediaan yang dikemas di bawah tekanan, mengandung zat aktif terapetik yang dilepas pada saat sistem katup yang sesuai ditekan.( FI IV)
Bentuk sediaan yang diberi tekanan megandung satu atau lebih bahan aktif yang bila diaktifkan memancarkan butiran – butiran cairan dan atau bahan bahan-bahan padat dalam media gas.(Ansel. 466).
Penggunaan :
  1. Topikal pada kulit
  2. Lokal hidung ( Aerosol Nasal)
  3. Lokal Mulut (Aerosol lingual)
  4. Lokal Paru-paru (Aerosol inhalasi)
Topikal pada kulit :
Meliputi preparat yang digunakan sbg antiseptic, antimikotik antipruriginosis, antialergik luka baker dan anastesi lokal.
Aerosol inhalasi memiliki kerja lokal pada selaput mukosa saluran pernafasan
Ukuran partikel berkisar antara 10 – 50 um.
Ukuran partikel Aaerosol inhalasi lebih kecil dari 10 um.
Keuntungan bentuk sediaan Aerosol :
  1. Sebagian zat aktif/obat dapat dengan mudah diambil dari wadah tanpa sisanya tercemar atau terpapar.
  2. Penggunaan dapat langsung ditujukan ke tempat yang memerlukan secara lokal dalam bentuk yang disesuaikan dengan keperluan.
  3. Wadah Aerosol yang kedap udara, sehingga terlindungi dari pengaruh kelembaban udara, cahaya dan sterilitas tetap terjaga.
  4. Pengobatan topikal dapat diberikan secara merata melapisi kulit, tanpa menyentuh daerah yang diobati. Penguapan cepat zat pendorong juga memberikan efek pendinginan dan penyegaran.
  5. Pengguaannya merupakan proses yang “bersih”.
  6.  
Prinsip Aerosol terdiri dari 2 komponen :
1. Cairan pekat produk
Zat aktif yang dicampur dengan bahan pembantu yang dibutuhkan( antioksidan, emulgator, suspending agent, pelarut) untuk ketsabilan dan efektifitas produk.
2. Pendorong (Propelan)
Gas cair atau campuran gas cair yang diberi tekanan. Bisa juga berfungsi sebagai pelarut atau pembawa cairan pekat produk.
Contoh pendorong :
  1. Gas yang tidak dicairakn: CO2, Nitrogen dan NO
  2. Gas cair : Hidrokarbon terfuorinasi (Diklorodifluorometan “ Freon 12”)
Sistem Aerosol
  1. Sistem dua fase : sistem aerosol yang terdiri dari fase cair yang mengandung propelan cair dan cairan pekat produk, serta fase gas
  2. Sistem tiga fase : sistem yang terdiri dari lapisan air-cairan propelan yang tidak bercampur, lapisan pekat produk yang sangat berair, serta gas.
  3. Sistem gas bertekanan. (psia, pound per inci persegi)
Komponen dasar Aerosol
1. Wadah
2. Propelan (Pendorong)
3. Konsentrat Zat Aktif)
4. Katup



http://1.bp.blogspot.com/-tweKvFN6ek0/Tvb5hP7w5wI/AAAAAAAAAGY/x718IN1VCus/s200/1000083i.jpg
PROPELAN

Dalam sistem aerosol propelan memberi tekanan yang dibutuhkan untuk mengeluarkan bahan dari wadah, dan dalam kombinasi dengan komponen lain mengubah bahan kebentuk fisik yang diinginkan. Secara umum propelan diklasifikasikan sebagai gas yang dicairkan atau gas dimampatkan ; umumnya mempunyai tekanan uap lebih besar dari tekanan atmosfer. Menurut definisi ini propelan meliputi berbagai hidrokarbon, khususnya turunan fluoroklorometana dan etana, hidrokarbon dengan bobot molekul rendah seperti butana dan pentana dan gas mampat seperti karbon dioksida, nitrogen dan nitrosa. Campuran propelan sering digunakan untuk memperoleh karakteristik tekanan, pelepasan dan semprotan yang diinginkan. Sistem propelan yang baik harus mempunyai tekanan uap yang tepat sesuai dengan komponen aerosol lainnya.

Lilik Koswara 02:230 komentar

Sabtu, 01 Agustus 2009

JENIS AEROSOL

JENIS AEROSOL
http://2.bp.blogspot.com/-f78LGE0SNzo/Tvb2MKUReKI/AAAAAAAAAGM/-U_SMGtGKVc/s200/pakai_inhaler1.jpg
Aerosol terdiri dari sistem dua fase (gas dan cair) atau sistem tiga fase (gas, cair dan padat atau cair). Sistem dua fase terdiri dari larutan zat aktif dalam propelan cair dan propelan bentuk uap. Pelarut yang digunakan terdiri dari propelan atau campuran propelan dan kosolven seperti etanol, propilenglikol dan polietilen glikol yang sering digunakan untuk menambah kelarutan zat aktif.

Sistem tiga fase terdiri dari suspensi atau emulsi zat aktif dan propelan bentuk uap. Suspensi terdiri dari zat aktif yang dapat didispersikan dalam sistem propelan dengan zat tambahan yang sesuai seperti zat pembasah dan atau bahan pembawa padat seperti talk atau silika koloidal.

Aerosol busa adalah emulsi yang mengandung satu atau lebih zat aktif, surfaktan, cairan mengandung air atau tidak mengandung air dan propelan. Jika propelan berada dalam fase internal (misalnya tipe minyak dalam air), akan menghasilkan busa stabil, dan jika propelan berada dalam fase eksternal (misalnya air dalam minyak), akan menghasilkan semprotan atau busa yang kurang stabil.


Lilik Koswara 02:090 komentar

Senin, 27 Juli 2009

Sediaan Umum Farmasi

AEROSOLUM
Aerosol
http://3.bp.blogspot.com/-AtImysKWv_4/TvbzvuqCPhI/AAAAAAAAAGA/VfnKMF4yK1Y/s200/aEROSOL.jpg
Aerosol farmasetik adalah sediaan yang dikemas di bawah tekanan, mengandung zat aktif terapeutik yang dilepas pada saat sistem katup yang sesuai ditekan. Sediaan ini digunakan untuk pemakaian topikal pada kulit dan juga pemakaian lokal pada hidung ( aerosol nasal ), mulut ( aerosol lingual ) atau paru-paru ( aerosol inhalasi ).
Istilah " Aerosol " digunakan untuk sediaan semprotan kabut tipis dari suatu sistem bertekanan tinggi. Tetapi istilah aerosol telah disalah artikan pada semua jenis sediaan bertekanan, sebagian diantaranya melepaskan busa atau cairan setengah padat. Dalam hal Aerosol Inhalasi, ukuran partikel obat harus dikontrol dan ukuran rata-rata partikel harus lebih kecil dari 10 um. Sediaan ini juga dikenal sebagai inhaler dosis terukur ( lihat inhalasi ). Jenis aerosol lain dapat mengandung partikel - partikel berdiameter beberapa ratus mikrometer.
Komponen-komponen dasar sistem aerosol adalah wadah, propelan, konsentrat mengandung zat aktif, katup dan penyemprot. Sifat komponen - komponen ini menentukan karakteristik distribusi ukuran partikel, keseragaman pelepasan dari katup untuk katup terukur, kecepatan pelepasan, kebasahan dan suhu semprotan, bobot jenis busa atau kekentalan cairan.

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Mantappp dan Thx yaa xD

Posting Komentar

Blog teman" q

Blogger news

Pages

SigfriedTonggeEsnyhayon. Diberdayakan oleh Blogger.

Ads 468x60px

GeofreyRibazz

Followers

Search

Featured Posts