Senin, 07 Januari 2013

BoBot Jenis Zat Padat Vit.C


JURNAL PRAKTIKUM FISIKA FARMASI
BOBOT JENIS ZAT PADAT VITAMIN C
Yang dibimbing oleh
Pak Roky Fahriar

Disusun oleh
Kelompok 4 AKFAR B
SIGFRIED TONGGE


 










AKADEMI FARMASI PUTRA INDONESIA MALANG
APRIL 2012





BOBOT JENIS ZAT PADAT

Kelas / kelompok        : Akfar 2B / kelompok 4
Hari, Tgl Praktikum    : Selasa, 08 Mei 2012
Materi Percobaan        : Bobot  Jenis Zat Padat
Pustaka                        : 1. Farmakope Indonesia edisi III
                                      2. Farmakope Indonesianedisi IV
 3. Farmasi fisika III jilid I
                                    4. R.Voight Buku Pelajaran Teknologi Farmasi
5. THE MERCK INDEX OF CHEMICAL AND DRUGS

     
BAB I
PENDAHULUAN

1.1     Latar Belakang
Pada saat ini, perkembangan ilmu teknologi berkembang sangat pesat sekali. Hampir seluruh bidang industri juga turut serta dalam perkembangan ini, mulai dari industri makanan, minuman, dan juga pada dunia industri obat-obatan.  Didalam dunia industri farmasi dan makanan ini mulai berkembang secara pesat dan bervariatif. Oleh sebab itu pada  proses ini dibutuhkan suatu pengontrolan kualitas terhadap bahan baku yang akan digunakan ke dalam industri, hal ini dilakukan karena banyak terjadi pemalsuan terhadap bahan-bahan baku tersebut yang kemungkinan besar akan berbahaya bagi konsumen. Sehingga dibutuhkan suatu ketelitiaan dalam menganalisis kemurnian dari bahan baku tersebut.
Dengan alasan tersebut praktikum bobot jenis ini dilakukan, agar kita sebagai praktikan dapat mencegah penggunaan bahan-bahan baku palsu tersebut. Praktikum bobot jenis merupakan praktikum yang sangat sederhana  yang dapat dilakukan dalam menentukan kemurnian suatu zat  baik zat padat maupun zat cair.
Cara penentuan bobot jenis ini sangat penting diketahui, karena dengan mengetahui bobot jenis kita dapat mengetahui kemurnian dari suatu sediaan baik yang berbentuk larutan maupun padat. Disamping itu di dalam dunia farmasi mempelajari bobot jenis sangat diperlukan untuk mempermudah farmasis khususnya pada saat memformulasikan sediaan obat. Karena dengan mengetahui bobot jenisnya maka kita dapat menentukan apakah suatu bahan-bahan yang kita gunakan itu merupakan bahan baku yang asli atau bahan baku yang tiruan, sehingga nantinya obat-obatan yang dibuat aman untuk dikonsumsi oleh pasien
1.2  Tujuan Praktikum
1.      Dapat menentukan berat jenis suatu zat padat dengan benar
2.      Dapat mengetahui kemurnian suatu zat




















BAB II
DASAR TEORI

Bobot jenis suatu zat didefinisikan sebagai perbandingan bobot zat terhadap air dengan volume yang sama ditimbang di udara pada suhu yang sama(Farmakope Indonesia edisi III hal 767). Kecuali dinyatakan lain dalam masing-masing monografi, penetapan bobot jenis digunakan hanya untuk cairan, didasarkan pada perbandingan bobot zat di udara pada suhu 250 terhadap bobot air dengan volume dan suhu yang sama. Bila suhu ditetapkan dalam monografi, bobot jenis adalah perbandingan bobot zat di udara pada suhu yang ditetapkan terhadap bobot air dengan volume dan suhu yang sama. Bila pada suhu 250C zat berbentuk padat, tetapkan bobot jenis pada suhu yang telah tertera pada masing-masing monografi, dan mengacu pada air  yang tetap pada suhu 250C (Farmakope Indonesia Edisi IV hal 1030).
Bobot jenis suatu zat adalah hasil yang diperoleh dengan membagi bobot zat dengan bobot air, dalam piknometer. Kecuali dinyatakan lain dlam monografi, keduanya ditetapkan pada suhu 25º (Farmakope Indonesia Edisi IV hal 1030).
Penetapan bobot per milimeter suatu cairan adalah bobot dalam g per ml caiaran yang ditimbang di udara pada suhu 20º, kecuali dinyatakan lain dalam monografi (Farmakope Indonesia Edisi IV hal 1030).
Bobot per ml zat cair ditetapkan dengan membagi bobot zat cair di udara yang dinyatakan dalam g, dari sejumlah cairan yang mengisi piknometer pada suhu yang telah ditetapkan dengan kapasitas piknometer yang dinyatakan dalam ml, pada suhu yang sama (Farmakope Indonesia Edisi IV hal 1030).
Bobot jenis ρ adalah konstanta / tetapan bahan yang tergantung pada suhu baik untuk bodi padat, cair dan gas yang homogen. bob
Ot jenis didefinisikan sebagai perbandingan antara massa bahan (m) terhadap volumenya (V) (R.Voight).
1.      Bobot Jenis Sejati ????????????????????????????????????????:?
2.     
Yaitu perbandingan dari massa dengan volume partikel zat padat tanpa pori dan tanpa ruang rongga.
3.      Bobot Jenis Nyata
Yaitu volume yang membesar akibat adanya pori-pori.
Bobot jenis merupakan suatu karakteristik bahan yang penting, yang digunakan dalam pengujian identitas dan kemurnian bahan obat dan bahan pembantu, khususnya sifat cairan dan zat berjenis malam.
Penentuan bobot jenis dilakukan dengan menggunakan piknometer,areometer,timbangan hidrostatik ( timbangan MOHR – WESTTHAL ) dan cara manometrik. (Menurut R. Voigt, hal 66).

Tabel bobot jenis air Menurut FI IV, hal 1030
Suhu
Bobot perliter air (gram)
20
997,18
25
996,02
30
994,62

Macam-macam alat yang dapat digunakan untuk menentukan bobot jenis diantaranya :
1.      Piknometer
Piknometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur nilai massa jenis atau densitas dari fluida. Piknometer yaitu alat untuk mengukur bobot jenis suatu zat cair dan padat dengan kapasitas volumenya antara 10 ml – 25 ml, pada bagian tutupnya mempunyai lubang berbentuk saluran kecil yang difungsikan untuk membuang sisa zat yang terlalu banyak, dan juga untuk mengetahui penuh tidaknya isi zat uji di dalam piknometer.
Penentuan berat jenis dengan piknometer
Berat jenis suatu zat dapat dihitung yaitu mengukur secara langsung berat zat dalam piknometer (dengan menimbang) dan volume zat (ditentukan dengan piknometer).
Prinsip metode ini didasarkan atas penentuan massa cairan dan penentuan rungan yang ditempati cairan ini. Ruang piknometer dilakukan dengan menimbang air.
Ketelitian metode piknometer akan bertambah sampai suatu optimum tertentu dengan bertambahnya volume piknometer. Optimun ini terletak sekitar isi ruang 30 ml. Ada dua tipe piknometer, yaitu tipe botol dengan tipe pipet.
2.      Aerometer
Aerometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur berat jenis zat cair. Alat ini terdiri dari sebuah tabung berskala yang bagian bawahnya diberi beban raksa, supaya dapat mengapung dalam zat cair yang akan diukur berat jenisnya.
Metode ini didasarkan atas pembagian berat jenis zat cair dengan volume zat cair tersebut (sama dengan metode kerja piknometer).
Penentuan berat jenis zat cair dengan areometer
Penentuan berat jenis dengan areometer berdasarkan pada prinsip Archimedes. Setiap benda yang dicelupkan ke dalam suatu cairan, akan mengalami gaya angkat yang besarnya sama dengan berat zat cair yang dipindahkan, karena adanya benda tersebut.
Aerometer berbentuk sebuah silinder yang yang berlubang. Agar dapat tercelup dengan posisi yang tepat (skala tercelup dalam cairan), maka aerometer diisi dengan butir-butir Pb. Skala-skala pada areometer menunjukkan berat jenis cairan. Semakin kecil berat jenis cairan, areometer akan tercelup semakin dalam. Karena itu skala pada areometer menunjukkan angka yang semakin besar dari atas ke bawah.
3.      Densimeter
Densimeter digunakan untuk mengukur densiti (kerapatan) zat cair secara langsung. Angka-angka yang tertera pada tangkai berskala secara langsung menyatakan massa jenis zat cair yang permukaannya tepat pada angka yang tertera. Penentuan bobot jenis dengan densimeter didasarkan pada pembacaan seberapa dalamnya tabung gelas tercelup dan skala dibaca tepat pada miniskus cairan.
Faktor-faktor  yang mempengaruhi bobot jenis antara lain :
1.      Temperatur
Dimana pada suhu yang tinggi senyawa yang diukur berat jenisnya dapat menguap sehingga dapat mempengaruhi berat jenisnya, demikian pula halnya pada suhu yang sangat rendah dapat menyebabkan senyawa membeku sehingga sulit untuk menghitung berat jenisnya. Oleh karena itu, digunakan suhu dimana biasanya senyawa stabil, yaitu pada suhu 25ºC (suhu kamar).
2.      Volume Zat
jika volume zat besar maka berat jenisnya akan berpengaruh tergantung pula dari massa zat itu sendiri, dimana ukuran partikel dari zat, berat molekulnya serta kekentalan dari suatu zat dapat mempengaruhi berat jenisnya.

3.      Massa Zat
Jika zat mempunyai massa yang besar maka kemungkinan berat jenisnya juga menjadi lebih besar.
Tinjauan tentang sampel yang di uji :


Rumus Bobot Jenis :

 



Keterangan : a.     ρ : bobot jenis             (Kg/L)
    b.     m : massa / bobot        (Kg)
    c.     v  : volume                  (L)

Rumus bobot jenis zat cair :














BAB III
ALAT DAN BAHAN


Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah piknometer, thermometer, neraca analitik, botol semprot, beaker glass, dan batang pengaduk, kalkulator
Sedangkan bahan yang digunakan adalah Vit.C, aquades.

Monografi bahan ( farmakope Indonesia IV, hal 762 )
Vitamin C
Pemerian : hablur atau serbuk putih atau agak kuning. Oleh pengaruh cahaya lambat laun menjadi berwarna gelap. Dalam keadaan kering stabil diudara. Dalam larutan cepat teroksidasi. Melebur pada suhu lebih kurang 190oc.
Kelarutan : Mudah larut dalam air; agak sukar larut dalam etanol; tidak larut dalam kloroform, dalam eter, dan dalam benzena
BJ : 1,65 (merck index)
















BAB IV
PROSEDUR KERJA

Digunakan piknometer bersih, kering dan telah dikalibrasi dengan menetapkan bobot piknometer dan bobot air yang dididihkan, pada suhu 250. Diatur hingga suhu zat uji lebih kurang 200, masukkan ke dalam piknometer. Atur suhu piknometer yang telah diisi hingga suhu 250, buang kelebihan zat uji dan timbang. Kurangkan bobot piknometer kosong dari bobot piknometer yang telah diisi.

1. Membersihkan pikno dan keringkan.
2. Menimbang pikno kosong (p)
3. Menimbang pikno berisi air (25ºC) sampai penuh (F)
4. Menghitung bobot air (F – p)
5. Menimbang pikno berisi zat padat uji (Q)
6. Menghitung bobot zat padat uji (Q – p)
7. Menambahkan air sampai penuh pada pikno yang berisi zat padat uji (L)
8. Menghitung volume air yang tumpah ð L – (p – Q)
9. Menghitung bobot jenis zat padat dengan rumus :

rzat padat =     mzat padat X rair
                            mair yg tumpah=         [(pikno + zat padat) – (pikno kosong)] X rair
                  bobot air – [(pikno + zat padat + air) – (pikno + zat padat)]








Menentukan massa Air
Ditimbang Piknometer + aquades dan di catat hasilnya
Dihitung masaa air :
Massa air = (massa piknometer + aquades – massa Piknometer kosong)
Dibersihkan Piknometer dan dikeringkan
Ditimbang Piknometer kosong yang sudah di bersihkan terus  catat hasilnya
 












Menentukan massa sampel yang diuji

Diambil Piknometer kosong di timbang dan catat hasilnya
Diambil aquades yang diisi zat padat ( vit.C ) hinggah penuh dan di timbang, dicatat hasilnya
Hitung massa zat padat
Massa zat padat = massa pikno + zat padat ( Vit.C ) – massa Pikno kosong
Catat hasilnya
Hitung massa zat padat aquades + massa zat padat ( Vit.C ) = berat pikno+ zat Vit.C – massa Pikno kosong
Di catat hasilnya
Diambil piknometer kosong + zat padat ( Vit.C ) ad setengah ditimbang dan dicatat hasilnya
 












1 komentar:

Unknown mengatakan...

kalau ada yg kurang di tambahkn yha teman"..

Posting Komentar

Blog teman" q

Blogger news

Pages

SigfriedTonggeEsnyhayon. Diberdayakan oleh Blogger.

Ads 468x60px

GeofreyRibazz

Followers

Search

Featured Posts